- Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang berkekuatan sanksi sosial dan yang diterima masyarakat bahasa sebagai acuan atau model (Moeliono, 1989:43)
- Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang mengikuti kaidah bahasa Indonesia, baik yang menyangkut ejaan, lafal, bentuk kata, struktur kalimat, maupun penggunaan bahasa (Junaiyah, 1991:18)
- Bahasa baku ialah suatu bentuk pemakaian bahasa yang menjadi model yang dapat dicontoh oleh setiap pemakai bahasa yang hendak berbahasa secara benar (Moeljono, 1989:23)
- Bahasa baku atau bahasa standar ialah ragam bahasa atau dialek yang diterima atau dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-udangan, surat-menyurat resmi, dan berbicara di depan umum (Kridalaksana, 1982:21)
- Dari keempat pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa:
- Bahasa baku merupakan salah satu bentuk ragam bahasa
- Tercermin penggunaan kaidah yang benar (ejaan, lafal, struktur, dan pemakaiannya)
- Menjadi acuan atau model oleh masyarakat pemakai bahasa
- Digunakan dalam situasi resmi.
Dari pengertian bahasa baku di atas, maka yang disebut dengan kata baku adalah kata yang ditulis dan diucapkan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Ketidakbakuan kata
a) penggantian vokal a dengan e b) Penggantian vokal a dengan i
BAKU TIDAK BAKU
antena - antene Aktual - aktuil
akta - akte Esensial - esensiil
catat - catet Formal - formil
Formal - formil Insidental - insidetil
c) Penggantian vokal a dengan o d) Penggantian vokal e dengan a
Fitrah - fitroh Glukose - glukosa
Istirahat - istirohat Jemaah - jamaah
Kategori - katagori
e) Penggantian vokal e menjadi i f) Penggantian vokal i menjadi e
Komplet - komplit April - Aprel
Apotek - apotik Senin - Senen
Ekstrem - ekstrim Diyiden - deyiden
Cedera - cidera Hakikat - hakekat
g) Penggantian vokal o menjadi u h) Penggantian vokal u menjadi e
Atom - atum Afdruk - afdrek
Dosis - dusis Bumper - bemper
Lohor - luhur Drum - drem
besok - besuk Fokus - fokes
i) Penggantian vokal u menjadi i j) Penggantian vokal u dengan o
Bus - bis Audio - aodio
Drum - drim Gua - goa
Kubik - kibik Lubang - lobang
a) Penambahan vokal a
Harfiah - harafiah
Hiperbol - hiperbola
Narkotik - narkotika
Penelusuran Ketidakbakuan kata
1. Segi Ortografis (fonologi)
2. Segi jati diri kata
Bahasa Indonesia Bahasa Jawa
Ejek ejeg
Anutan panutan
Bodoh bodo
Cabai cabe
Catat catet
Kata bahasa Jawa yang diadopsi dianggap baku: adegan, amben, cecak, jengkrik, kabupaten, dll.
3. Ragam Bahasa (ragam lisan dan tulis, resmi dan tidak resmi)
Kata Baku Tidak baku
Berkata bilang
Cuma cuman
Dibuat dibikin
Penjelasan Kebakuan dan ketidakbakuan
Frekuensi (baku) ; frekwensi (tidak baku)
Kata frekuensi merupakan serapan dari bahasa Belanda, frequentie atau dari bahasa Inggris frequency. Di samping perubahan huruf konsonan q menjadi huruf konsonan k dan bunyi –tie atau -cy menjadi –si, yang perlu diperhatikan bahwa huruf vokal u pada kata asing itu tidak berubah menjadi huruf konsonan w setelah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, yang baku adalah frekuensi yang bermakna kekerapan, jumlah pemakaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar